SISTEM KARDIOVASKULER
ANALISIS JURNAL KARDIOLOGI
“Tema
: Terapi Anti-Koagulan pada Pasien
Pasca Bedah Katup”
Dosen
Pembimbing : Muhammad
Rajin S.Kep. Ns., M.Kes
Oleh :
FATIN FUROIDAH
7312002
S1 KEPERAWATAN
Universitas Pesantren Tinggi Darul
‘Ulum
Peterongan – Jombang
2012/2013
Analisis :
Perkembangan operasi
katup telah banyak membantu penderita untuk menjalani hidup aktif, normal dan
berguna. Katup jantung prostetik dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan
kelangsungan hidup pasien dengan penyakit jantung katup berat, tetapi kebutuhan
anti trombotik terapi untuk mencegah komplikasi trombosis pada pasien katup
menimbulkan tantangan bagi dokter dan pasien. Perkembangan dalam terapi anti
trombotik dan teknologi katup memungkinkan untuk memperbaiki pengelolaan pasien
dengan kelainan katup.
Ada beberapa pembagian katup artifisial yang dikenal pada saat
ini. Katup biologi yaitu katup jantung manusia yang diperoleh dari donor
setelah mereka meninggal dan dibekukan untuk digunakan nantinya (homograft).
Katup bioprostetis yaitu yang terbuat dari binatang yang telah dicampur bahan
kimia dalam pengolahannya. Dan katup mekanik yang terbuat dari logam, karbon
dan/atau bahan sintetis. Dua hal yang paling penting sebagai pertimbangan dalam
memilih katup adalah daya tahan dan penggunaan obat antikoagulan.
Katup
Mekanik. Ada tiga jenis katup mekanik: caged-ball,
single leaflet atau tilting-disk, dan bileaflet valve. Katup-katup
mekanik ini memiliki tiga komponen: okluder (closure mechanism), housing dan
sewing ring.
Semuanya memiliki derjat regurgitasi yang dapat mencegah
pembentukan trombus pada permukaan katup.
Katup
Bioprostetik. Katup bioprostetik berasal
dari porcine (katup jantung babi yang dijahitkan pada struktur katup) atau yang
dibuat dari perikardium sapi (bovine) yang dijahitkan pada struktur katup.
Katup ini diawetkan dalam glutaraldehyde dan dibuat sedemikian rupa dengan
campuran bahan plastik sehingga membentuk sewing ring.9 Katup bioprostetik yang
lain yaitu mimic native heart valves memiliki aliran sentral unobstructed.
Terapi Anti
Trombolitik. Terapi antikoagulan jangka
pendek dengan unfractioned heparin (UFH) atau low-molecular-weight
heparin (LWMH) sering digunakan sampai konsentrasi terapeutik dari vitamin
K antagonis tercapai.
Terapi anti-koagulan pada katup mekanik. Perkiraan terjadinya tromboemboli setelah operasi ganti katup
mekanik pada pasien yang tidak mendapat terapi antikoagulan berasal dari sebuah
studi kasus pada pasien yang merupakan kontra indikasi vitamin K antagonis.
Berdasarkan data yang tersedia, sangat beralasan memulai terapi dengan vitamin
K antagonis setelah operasi ganti katup dengan katup mekanik segera setelah
hemostasis tercapai, biasanya dalam 6-24 jam setelah operasi.
Terapi anti-koagulan pada katup bioprostetik. Rerata kejadian tromboemboli pada pasien dengan katup bioprostetik
tinggi pada 3 bulan pertama setelah operasi. Pemberian aspirin dosis rendah
direkomendasikan ACC/AHA dan ACCP sebagai terapi alternatif pada 3 bulan
pertama setelah operasi. Berdasarkan studi yang ada, aspirin dosis rendah boleh
diberikan selain pemberian warfarin pada 3 bulan pertama setelah operasi pada
pasien dengan katup bioprostetik aorta.
Terapi anti-koagulan pada perbaikan katup. Perbaikan katup biasanya di lakukan pada operasi perbaikan mitral
dan trikuspid dengan menggunakan band annuloplasty dan ring. Studi sistematik
review pada 12 studi observasional melaporkan hasil pada pasien yang mendapat
terapi antitrombosis setelah operasi perbaikan katup. Sebagian besar pasien-pasien
tersebut diterapi dengan vitamin K antagonis pada 2 – 3 bulan pertama,
didapatkan angka kejadian tromboemboli rendah ( 0.4 - 3.0 % per pasien-tahun)
dan kejadian perdarahan (0.3 – 0.8% per pasien-tahun).
Pemberian antikoagulan pada pasien kelainan katup jantung yang
dioperasi berdasarkan pada; tipe dari katup prostetik, posisi dari katup
(mitral atau aorta), adanya faktor risiko terjadinya tromboemboli.
0 komentar:
Posting Komentar