RSS

Harapan Gadis (Part 1)

          Kisah haru mulai terjadi dalam kehidupan Gadis, Gadis yang hidup dalam kesederhaan, dia yang tak cantik, dikatakan pandai juga tidak. Yang jelas dia hanya seorang gadis sederhana. Mungkin orang yang tak dekat dengannya tak akan tau orang macam apa dia, terkadang orang yang tiap hari bersamanya pun tak mengerti bagaimana perasaan dan apa yang dipikirkan Gadis.


     Dengan melihat kesederhanaan Gadis, banyak orang tak tahu bahwa sesungguhnya dia merupakan sosok gadis yang amat sangat kaya. Kaya akan perasaan sabarnya dan kaya akan sebuah ketulusan.


          Sebagai seorang remaja, Gadis merupakan gadis yang paling bodoh dalam masalah cinta, dia hanya bisa menanti akan datangnya sebuah cinta dihadapan matanya. Sebagai gadis normal, tentunya Gadis tertarik pada seorang cowok. Taukah kalian, siapa yang disukai Gadis yang sederhana itu…?


               Cowok yang beruntung itu adalah musuh masa kecilnya, karena Gadis sangat benci padanya, tumbuhlah rasa cinta yang begitu besar dalam hati Gadis. Ya…mungkin di sinetron-sinetron itu benar, kisah cinta antara dua insan yang berawal dari sebuah permusuhan.


            Eits, tunggu…! Musuh masa kecil…?! Sekarang Gadis sudah menginjak usia remaja. Berarti….????

 

         Ya…yang kalian pikir itu benar adanya. Selama itulah Gadis pendam perasaannya, sungguh gadis bodoh.


            Mungkin perlu kalian ketahui, sudah selama itu cowok yang Gadis sukai tak pernah mengetahui akan perasaan Gadis yang sesungguhnya. Gadis hanya diam menyiksa diri. Sementara Si cowok gak peduli lagi akan kehidupan Gadis, bahkan bisa juga dibilang kalau Si cowok sudah lupa akan musuh masa kecilnya dulu.


            Tak ada yang tak mungkin di dunia ini, semua orang bisa mencintai selama hatinya masih mampu memilih. Hati bukan sebuah tempurung kumang yang hanya diperlukan saat dibutuhkan untuk perlindungan dan setelah tempurung itu tak mampu melindunginya lagi maka tak ada rasa ragu bagi kumang untuk mencari tempurung lainnya.


            Itulah yang selama ini Gadis rasakan, tersiksa sendiri seolah menanti akhir kehidupan. Gadis tak seperti kumang mudah singgah dan pergi meninggalkan tempurung-tempurung yang pernah ada di hidupnya. 7 tahun berlalu, tak ada hentinya, Gadis mengalirkan air mata berharganya. Tangisan kerinduan yang selalu menyayat hati gadis yang menginjak dewasa ini.


Melihat kenyataan, cowok yang selalu ada di dalam hatinya, kini telah memiliki wanita lain. Sesaat setelah mengetahui hal itu, Gadis berusaha untuk melupakannya, melepaskannya, mengubur dalam-dalam perasaan yang selama ini menghantuinya dan membiarkan dirinya terbang bebas mengelilingi luas bentang awan di langit. Membiarkan Si cowok dengan yang lain, bahagia bersama pilihannya. Mungkin inilah jalan yang benar-benar tepat bagi Gadis.


            Namun, untuk melaluinya, tak semudah Gadis pikirkan, sungguh berat yang dia rasa. Semakin Gadis berusaha, makin besar pula rasa itu, semakin mengakar dalam hati terdalamnya.


            Hingga suatu hari, Gadis mendengar sebuah ucapan dari Sang idola, “CINTA TAK HARUS MEMILIKI”. Gadis itu bertanya pada hatinya, benarkah pernyataan itu benar adanya? *Eh, emangnya bisa Tanya kehati? Lalu, bagaimana hatinya bisa menjawab ya…? Hhehehee… :-D


            Suatu malam, Gadis berada tepat di depan cermin yang cukup besar yang ada di dalam kamarnya. Yah, malam yang benar-benar sunyi bagi orang yang tak memiliki kekasih. Tak ada orang di rumahnya, dia hanya tinggal seorang diri. Tahukah kalian apa yang dilakukan oleh Gadis di depan cerminnya?


            Dalam heningnya malam, dia membesarkan hati. Dia menyemangati dirinya, dia pun berkata pada bayangannya sendiri, “Kamu pasti bisa! Biarkan dia jauh dari hatimu. Biarkan dia bersama pilihannya, dia bahagia jika dia tidak bersamamu. Lepaskan dia dengan ikhlas.” Dengan sesak tangis, Gadis mengucapkannya.


            Waktu terus berjalan, malam begitu dingin. Walaupun di dalam kamar, Gadis tak sedikit pun mendapatkan kehangatan. Tak terasa, tangah malam tiba. Dengan itu Gadis tersadar…


            Gadis menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya pelan-pelan. Kata terakhir dari bibir mungilnya, “Ikhlas melepaskannya…” Di iringi dengan tetesan air mata.


            Gadis berjanji, inilah air mata terakhir untuk orang yang selama 7 tahun ada di hatinya. Dengan senyuman manis di wajahnya, Gadis beranjak tidur dengan harapan…


            Esok tak ada lagi nama Si cowok dalam hatinya dan dia terus menjalankan sisa hidup yang diberikan Tuhan sebaik mungkin.


            Semoga, Tuhan mengabulkan apa yang Gadis harapkan. Amin….


***

0 komentar:

Write here, about you and your blog.
 
Copyright 2009 Life for Share and Education All rights reserved.
Free Blogger Templates by DeluxeTemplates.net
Wordpress Theme by EZwpthemes
Blogger Templates