PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Proposal
Usaha Kue Tradisional
“BABON CAKE”
Diusulkan Oleh:
Fatin Furoidah (7312002)
Titis Eka Ratna S. (7312022)
Riko Jibril B. (7312012)
Salim Abdul G. (7312032)
Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum
Peterongan – Jombang
2012-2013
HALAMAN PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS
MAHASISWA
- Judul Kegiatan : USAHA KUE TRADISIONAL
“BABON CAKE”
- Bidang Kegiatan : Kewirausahaan
- Pelaksana Kegiatan :
- Nama Lengkap :
1.
Fatin
Furoidah (7312002)
2.
Titis
Eka (7312022)
3.
Riko
Jibril B. (7312012)
4.
Salim
Abdul G. (7312032)
- Perguruan Tinggi : UNIPDU-JOMBANG
- Prodi : S1 Keperawatan
- Dosen Pendamping
- Nama Lengkap : Nasrudin, SKM
- NIP :
- Biaya Kegiatan : Rp. 150.000,-
- Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 Bulan
Menyetujui,
Dosen
Pendamping
Nasrudin,
SKM
NIP
:
|
Ketua
Pelaksanan
Salim
Abdul G.
NIM
: 7312032
|
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG MASALAH
Mengkonsumsi
sarapan merupakan rutinitas yang terlupakan di tengah kesibukan menyiapkan
aktivitas di pagi hari. Seringkali kita mengabaikan sarapan dengan alasan
kurangnya waktu, padatnya aktivitas atau bosan dengan menu sarapan yang kurang
variasinya. Sarapan bukan sekedar untuk mengganjal perut saja, tetapi juga
memberikan energi agar otak bekerja lebih optimal, dapat beraktivitas dengan
baik dan tidak cepat mengantuk.
Sarapan
merupakan makanan yang dimakan ketika pagi hari sebelum beraktivitas, makanan
itu terdiri dari makanan poko serta lauk pauk atau makanan lainnya yang dapat
dijadikan sumber energy dan gizi. Bagi mahasiswa yang akan melakukan
perkuliahan di pagi hari, tentu saja mereka membutuhkan sarapan agar tidak
mengganggu konsentrasi belajar dan tidak lemas. Penelitian menunjukkan pelajar
yang rutin sarapan pagi memiliki daya ingat dan konsentrasi lebih baik
dibanding yang berangkat dari asrama dengan perut kosong.
Di
Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (UNIPDU), mahasiswa yang melakukan
kegiatan perkuliahan di pagi hari cukup banyak dan rata-rata mereka jarang
sarapan di asrama. Hal tersebut karena mahasiswa tidak memiliki waktu sarapan
di asrama atau diaramanya tidak ada makanan, sehingga mereka lebih memilih
sarapan di kantin. Akibatnya mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan di pagi
hari terlambat masuk kelas.
Dengan
melihat analisa tersebut kami ingin memberikan suatu solusi untuk kalangan
mahasiswa Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (UNIPDU) yang membutuhkan
sarapan yang praktis, bergizi dan dengan harga yang terjangkau.
Kami membuka
usaha perdagangan Kue Tradisional yang menggunakan singkong dan ditambag dengan
abon sebagai isi kue tersebut. Mahasiswa dapat memperoleh sarapan secara cepat
dan bergizi dengan harga terjangkau dan yang paling penting tidak mengganggu
proses belajar.
Modal
yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha ini kurang dari lima puluh ribu rupiah.
Modal tersebut kami perlukan untuk pembelian bahan pokok dan kemasan roti.
Untuk biaya promosi, kami memakai fasilitias gratis SMS dari sebuah provider, serta pelayanan internet
gratis di kampus, sehingga mengurangi
biaya modal.
2. USAHA KUE TRADISIONAL
Program
Kreativitas mahasiswa dalam kelas kewirausahaan ini kami menjalankan program
bisnis Kue Tradisional. Usaha Kue Tradisional ini kami rasakan mudah dalam proses
pembuatannya dan tidak terlalu mahal pula modal yang diperlukan untuk membuat
Kue Tradisional ini.
Kami
menamakan Usaha Kue Tradisional ini dengan nama BABON CAKE karena BABON
tersebut berasal dari kata BAKSO ABON, yang kami modifikasi menjadi BABON
dan CAKE merupakan kata asing yang diserap dari bahasa Inggris yang berarti
roti atau kue. Selain itu juga nama BABON tersebut sangat mudah diucapkan
sehingga, pengharapan kami adalah dapat gampang diingat oleh banyak orang.
BABON
CAKE adalah sebuah inovasi kue terbaru hasil modifikasi kue jemblem yang
berbahan dasar ubi dengan isi gula jawa. Kami mendapat inspirasi untuk
memodifikasi kue tersebut dari keinginan untuk mencoba hal yang baru, dengan
mengganti gula jawa sebagai isi kue dengan abon sapi berkualitas baik.
Bentuk
perusahaan dari usaha kami ini adalah masih dalam tahap perusahaan perseorangan
saja. Kita belum memiliki ijin resmi dari pemerintah karena memang perusahaan
ini masih baru mulai berjalan dan masih mencoba untuk masuk dalam dunia bisnis.
Kedepannya,
apabila perusahaan ini dapat memperoleh keuntungan yang luar biasa dan memiliki
pelanggan yang cukup banyak, maka kami pun ingin meningkatkan perusahaan kami
menjadi lebih bergengsi. Ditingkatkan kredibilitas perusahaan menjadi lebih
diakui oleh Pemerintah, Supplier dan Konsumen.
3. PERUMUSAN MASALAH
- Apakah usaha kue tradisional merupakan usaha yang menguntungkan
- Kapankah usaha kue tradisional mencapai titik impas
- Bagaimana saluran pemasaran usaha kue tradisional
4. TUJUAN PROGRAM
Adapun
tujuan dari program kewirausahaan ini adalah:
- Memperoleh keuntungan
- Memberikan sarapan praktis dan bergizi bagi mahasiswa yang belum sarapan di asrama
- Menambah relasi di lingkungan kampus
- Sebagai lahan eksperimen berbisnis di tengah banyaknya pengangguran berijazah yang ada di negeri ini
5. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Kegunaan
program Kewirausahaan ini adalah:
- Memudahkan Mahasiswa UNIPDU memperoleh makanan sehat
- Sebagai sarana mahasiswa lain yang membutuhkan pekerjaan sampingan
- Menumbuhkan jiwa kreatif dan inovatif di kalangan mahasiswa UNIPDU sehingga diharapkan program ini menjadi sarana pembelajaran serta menambahkan pengalaman wirausaha agar tidak canggung ketika berada di dunia kerja
- Menumbuhkan sikap dan perilaku bertanggung jawab atas usaha yang dimiliki
- Sebagai aplikasi dari Visi dan Misi Kampus UNIPDU
6. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Kue
Tradisional merupakan bisnis perdagangan makanan yang bertujuan untuk
memudahkan mahasiswa dalam memperoleh sarapan yang bergizi. Kue Tradisional
untuk kalangan mahasiswa juga merupakan solusi yang terbaik bagi mereka yang
tidak sempat sarapan di asrama.
Dilihat
dari prospek usaha Kue Tradisional sangat berpotensi untuk menjadi usaha
sampingan mahasiswa karena waktu kerja tidak menghalangi proses belajar. Selain
itu tugasnya untuk membantu mahasiswa serta menambah pengalaman, bukan hanya
mencari keuntungan.
Kelebihan
bisnis ini adalah memberikan sarapan secara praktis dengan memakai bahan-bahan
yang bersih dan sehat serta pengerjaannya dibuat secara langsung oleh setiap
anggota.
Jam operasional
kegiatan usaha Kue Tradisional pada pagi hari dengan segmen pasar yaitu seluruh
mahasiswa yang berkuliah di UNIPDU yang membutuhkan makanan secara praktis dan
cepat.
Tahap
awal yang dilakukan dalam membangun usahanya yaitu dengan melakukan promosi
melalui media komunikasi seperti SMS yang dikirim ke tiap mahasiswa UNIPDU.
Sosialisasi dan promosi ini dilakukan satu minggu sebelum usaha dibuka. Kami
pun melakukan promosi dari mulut ke mulut agar lebih banyak lagi mahasiswa yang
mengetahui mengenai bisnis Kue Tradisional tersebut. Selain itu, dengan
kemajuan teknologi kami pun akan mempromosikan melalui media sosial seperti facebook, twitter, BBM, dll.
ASPEK PEMASARAN
Kami melakukan pengamatan terhadap
mahasiswa UNIPDU yang belajar sebagai calon konsumen (target pasar) sehingga
usaha ini memiliki pasar yang jelas. Setiap usaha yang baru mulai memerlukan
ketepatan-ketepatan dalam pengambilan keputusan. Jika tidak, maka kegagalan
akan muncul dalam usahanya. Ketepatan tersebut dapat diperoleh melalui
pendekatan yang sesuai salah satunya adalah analisis SWOT.
Analisis SWOT adalah
mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. SWOT adalah kependekan dari Strength,
Weakness, Opportunity, dan Threat. Adapun
penjabarannya adalah sebagai berikut:
- Strength atau Kekuatan
- Konsumen dapat langsung mengorder tanpa harus mencari di luar kampus
- Menggunakan pemasaran yang menarik dan agresif sebagai bisnis baru seperti menggunakan SMS, BBM, dan bertemu secara langsung
- Usaha ini satu-satunya dalam lingkungan kampus sehingga memancing rasa penasaran dan keingintahuan calon pelanggan
- Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh mahasiswa di kampus
- Menawarkan harga yang terjangkau untuk mahasiswa
- Untuk memperkecil biaya modal, maka peralatan utama (penggorengan) sudah dimiliki sebelumnya
- Weakness atau Kelemahan
- Kue Tradisional merupakan produk lama yang sudah dikenal banyak orang, untuk menangani kelemahan ini, kami melakukan promosi secara terus menerus melalui media komunikasi serta pertemuan langsung dengan konsumen untuk menyatakan bahwa kue tradisional ini merupakan kue modifikasi dan memiliki citra yang benar-benar baru dibandingkan dengan kue tradisional yang sudah ada.
- Bahan dari Kue Tradisional yang tidak tahan lama, untuk mengatasi kelemahan tersebut kami membatasi pembelian bahan dan menargetkan penjualan agar bahan habis terpakai sebelum kadaluarsa.
- Opportunities atau Kesempatan
- Dapat membuka cabang usaha di kampus lain jika usaha Kue Tradisional ini sudah stabil
- Dapat berkembang menjadi usaha yang menawari berbagai rasa seperti rasa jamur, sosis, coklat, dan lain-lain disesuaikan selera pasar atau konsumen
- Memperluas pemasaran dengan area penjualan tidak hanya di lingkungan UNIPDU tetapi bisa di tempat lain (dengan sistem titip jual) dan segmentasi konsumen tidak hanya mahasiswa
- Belum ada penjualan Kue Tradisional di kampus ini, meskipun terdapat sebuah kantin tetapi belum tentu disukai konsumen. Oleh karena itu kami berasumsi bahwa pengadaan perdagangan Kue Tradisional ini akan dapat mengundang para mahasiswa untuk membeli
- Threats atau Ancaman
- Kebiasaan individu yang lebih dulu membeli roti kepada penjual yang telah mereka kenal atau percayai sehingga mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli Kue Tradisional. Untuk mengatasi ancaman tersebut, diantisipasi dengan membuat kemasan yang menarik.
- Adanya pesaing yang menjual Kue Tradisional dengan harga yang lebih murah. Untuk mengatasi ancaman tersebut, kami memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai isi roti serta cara pembuatan Kue Tradisional agar konsumen mengetahui mengapa kami memberikan harga yang berbeda dari penjual lain.
ASPEK TEKNIS
Produksi yang dijalankan dalam
Usaha Kue Tradisional ini, karena perusahaan ini masih berskala kecil maka para
anggota kelompok ini yang mempersiapkan keseluruhan sistem produksinya.
Teknis pembuatan atau produksi dari
Kue Tradisional ini adalah dengan membeli bahan baku yang sekiranya akan
dipergunakan sekali saja dalam proses pembuatan Kue Tradisional tersebut
sehingga tidak perlu menyimpan bahan baku pembuatan Kue Tradisional tersebut.
Keseluruhan bahan baku yang
digunakan untuk memasak Kue Tradisional kemudian menghasilkan Kue Tradisional
yang siap dijual. Pembuatan Kue Tradisional ini dilakukan pada pagi hari mengingat
penjualannya dilakukan pada pagi hari menjelang masyarakat mulai beraktivitas.
Kue Tradisional yang sudah jadi tersebut kemudian dimasukkan kedalam kemasan
yang menarik dengan menggunakan merek dagang Kue Tradisional yang dibuat oleh
kami.
JADWAL KEGIATAN PROGRAM
NO
|
NAMA
KEGIATAN
|
KEGIATAN
BULAN
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1
|
Riset Pasar
|
X
|
|
|
|
|
2
|
Promosi
|
|
X
|
X
|
X
|
|
3
|
Penjualan Roti
|
|
|
X
|
X
|
X
|
4
|
Evaluasi
|
|
|
|
|
X
|
Kegiatan mulai dilakukan pada bulan
April 2013, dimulai pada bulan pertama melakukan riset pasar. Setelah mengetahui
kebutuhan konsumen, maka terciptalah usaha Kue Tradisional tersebut. Kegiatan
promosi dilakukan pada bulan kedua, ketiga dan bulan keempat. Setelah kegiatan
promosi dilakukan dengan seksama, kemudian pada bulan ke 3 sampai bulan ke 6
melakukan kegiatan penjualan. Pada bulan ke 6 setelah satu semester berbisnis
kita mengadakan evaluasi untuk masalah atau kendala yang ada pada usaha Kue
Tradisional tersebut.
ASPEK BIAYA
Sumber dana untuk usaha yang akan
dijalankan oleh perusahaan kami ini adalah dari dana pribadi. Jumlah anggota
kelompok adalah 4 orang, maka keempat orang tersebut memberikan kontribusi
untuk dimasukkan ke dalam modal awal pembuatan, pemasaran serta penjualan Kue
Tradisional, BABON CAKE ini.
Para anggota penyumbang dana disini
diberi peran menjadi pemegang saham sehingga mereka semua bertanggung jawab
dalam usaha Kue Tradisional ini. Hal tersebut dapat memberikan tingkat serius
yang lebih tinggi kepada seluruh anggota perusahaan Kue Tradisional ini
mengingat bahwa seluruh dana anggota dimasukkan kedalamnya sehingga apabila
perusahaan mengalami kerugian, maka dia pun akan kehilangan dana yang sudah
diinvestasikannya tersebut.
Rincian Biaya Perbulan (Asumsi):
- Biaya Pemasaran (promosi) (variable)
- Pulsa : Rp. 10.000
- Brosure : Rp. 20.000
- Biaya Modal Produksi (variable)
- Pembelian bahan baku : Rp. 50.000,-
- Pembelian Alat : Rp. 20.000,-
- Biaya Operasional (tetap)
- Gaji karyawan : Rp. 50.000,-
Rekapitulasi Biaya
1.
Biaya
Promosi :
Rp. 30.000,-
2.
Biaya
Modal Awal : Rp. 70.000,-
3.
Biaya
Operasional :
Rp. 50.000,-
Total Pengeluaran : Rp.
150.000,-
Proyeksi Pendapatan (Asumsi)
Dengan menghitung modal yang
dikeluarkan dan keuntungan yang ingin didapatkan, maka kami akan menjual produk
Babon Cake ini dengan harga Rp. 2.000,- tiap porsi / per kemasan. Dengan harga
penjualan tersebut, setiap kemasan kami akan mendapat keuntungan sebesar
Rp.1.500,-. Dalam satu bulan penjualan, kami hanya aktif dalam 4 hari.
Sehingga, kami menjual Babon Cake 1 hari dalam 1 minggu. Dan dalam sehari, kami
akan menjual 20 porsi/kemasan. Namun, apabila ada peningkatan permintaan pasar,
kami akan menambah porsi jualan sesuai permintaan di minggu selanjutnya. Dengan
perhitungan sebagai berikut :
Pendapatan
per hari : 20 roti x Rp. 2000,- = Rp. 40.000,-
*Keuntungan 1 roti adalah Rp.
1.500,-
Pendapatan
Keseluruhan selama 1 bulan : 4 x 40.000 = Rp. 160.000,-
*Operasional penjualan (1 bulan
adalah 4 hari)
Diasumsikan
dari proyeksi pendapatan diatas, maka pendapatan bersih setiap bulan dari usaha
Kue Tradisional ini adalah sebesar Rp. 160.000,-. Pendapatan bersih Rp. 160.000,-
ini tidaklah selalu berjumlah seperti itu tiap bulannya.
Adakalanya
penjualan meningkat pada saat-saat tertentu seperti ketika musim ujian di
kampus, banyak mahasiswa yang tidak sempat sarapan di asrama. Oleh karena itu
kami menyimpulkan bahwa pendapatan sebesar Rp. 1600.000,- itu adalah pendapatan
yang paling terendah tiap bulannya.
Analisa Titik Impas
Dalam
menghitung analisis titik impas ini, kita terlebih dahulu menentukan jumlah
investasi awal. Investasi awal dapat kita peroleh dari jumlah biaya tetap
ditambah jumlah biaya total variable.
Kemudian
setelah diketahui jumlah total nilai investasi awal maka selanjutnya kita
menentukan pendapatan bersih setiap bulannya. Disini kita menggunakan nilai
asumsi pendapatan bersih terendah setiap bulannya.
Investasi
awal : Biaya
tetap + Biaya variable
: Rp. 80.000,- + Rp. 70.000,-
: Rp. 150.000,-
Untuk
mengetahui Analisa Titik Impas adalah digunakan untuk memperkirakan seberapa
cepat modal yang sudah dikeluarkan dalam usaha Kue Tradisional ini segera dapat
kembali kepada para pemegang saham seutuhnya. Semakin cepat kembalinya modal
kepada para pemegang saham, maka semakin bagus investasi dalam usaha Kue
Tradisional ini. Apabila semakin lama kembalinya modal dalam usaha Kue
Tradisional ini maka diperlukan untuk berfikir kembali apabila ingin meneruskan
usaha Kue Tradisional tersebut.
Suatu
usaha dengan jumlah modal tertentu apabila pengembalian modalnya cukup lama,
maka para investor akan kehilangan suatu peluang yang dinamakan dengan peluang
kesempatan. Peluang kesempatan tersebut adalah peluang lain untuk para pemegang
saham ketika sebelum membuka usaha Kue Tradisional tersebut. Bisa kita ambil
contoh daripada uang pemegang saham digunakan untuk berbisnis lebih baik
disimpan di Bank saja, hasilnya lebih jelas tiap bulannya walaupun
keuntungannya tidak seberapa. Analisa titik impas tersebut adalah:
Pendapatan
/ modal = Rp. 160.000,- / Rp. 150.000,-
= ± 1
bulan
Jadi
uang para pemegang saham akan kembali dalam jangka waktu 1 bulan setelah
investasi awal dilakukan. Sungguh suatu prestasi yang sangat membanggakan
mengingat angka diatas adalah masih mengambil asumsi pendapatan bersih
terburuk.
KESIMPULAN
Setelah
melalui pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha dari Kue
Tradisional ini sudah sangat layak untuk dijalankan. Dalam cara menjalankannya
pun terlihat tidak terlalu sulit, sehingga proses penjualannya pun tidak
terlalu memakan waktu dan fikiran terlalu banyak. Setelah itu, modal yang
diperlukan untuk menjalankan usaha Kue Tradisional ini pun tidak terlalu
banyak, sehingga tidak akan terlalu menyulitkan kegiatan belajar mahasiswa.
Waktu pelaksanaannya pun dilakukan diluar jam perkuliahan.
Akhir
kata, besar pengharapan kelompok kami untuk memperoleh keuntungan dalam
kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa dalam kelas entrepreneur ini. Karena
setelah dilakukan penghitungan, ternyata keuntungan yang didapatkan dari
program ini selain manfaat pengetahuan, relasi, kita juga memperoleh keuntungan
dalam bentuk materi. Materi tentunya adalah suatu hal yang sangat berharga,
apalagi apabila materi tersebut diperoleh oleh mahasiswa yang masih belum
memiliki penghasilan sama sekali.
0 komentar:
Posting Komentar